KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum warohmatullahhi wa barokatuh.
Rasulullah saw bersabda : "Siapa yang ingin rezekinya di banyakkan dan umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali silaturrahim". (H.R.Bukhari IV;1695).
"Orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan tidak masuk surga" (Shahih, mufakat para ahli hadist).
"Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan tanggung jawab keluarga" (H.R.Abu Dawud).
"Shodaqoh paling afdlol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi". (H.R.Abu Dawud).
Allah swt berfirman : "Quu anfusakum wa ahlikum naar", Jagalah dirimu dan kerabatmu dari api neraka. (Q.s.at-Tahrim:6).
"Dan berikanlah peringatan kepada kaum kerabatmu yang terdekat". (Q.s.Asy-Syu'araa:214).
"Berikanlah infaq dan shodaqoh itu terlebih dahulu kepada ibu bapak, kerabat terdekatmu dan anak yatim". (Q.s.Al-Baqarah:215).
Jadi islam sangat mengutamakan agar hubungan kekerabatan (silaturrahim) tetap disambung, maka kami mencoba mendata dan mencatat silsilah keluarga besar keturunnan ayahanda, nek antan, puyang antan kita : H. Sahri bin H. Shaleh (H.A.M. Sahri), hingga saat ini kami catat sampai keturunan ke-4 yang kami uraikan masing-masing dari 7 orang keturunan pertama dan kami berharap ini dapat dilanjutkan oleh generasi berikutnya.
Alangkah baiknya jika urusan perjodohan, urusan peluang usaha/kerja, berita kemalangan dan lain sebagainya diharapkan bisa dimanfaatkan dalam jaringan keluarga kita. Adalah kewajiban bersama untuk memberi solusi jika ada anggota keluarga yang melarat dan terhina karena akan menurunkan kehormatan keluarga besar. Kewajiban dakwah, dimana generasi muda kini sudah tergerus oleh eforia freesex, hidonisme, selingkuh, menghalalkan segala cara, narkoba, pemurtadan, atheism, aliran sesat, maka adalah kewajiban kita untuk membentengi anak keturunan kita. Karena kewajiban dakwah dimulai dan diutamakan pada keluarga terdekat dahulu.
Tarikh islam mencatat, Umar bin Khattab telah menawarkan putri beliau yang telah menjanda kepada sahabat Rasul Abu Bakar Siddiq dan Usman bin Affan, namun tidak memperoleh respon hingga akhirnya Rasul saw yang menikahi Hafsyah binti Umar. Dan Maymunah binti Harith ra pernah menawarkan diri kepada Rasul saw untuk dinikahi melalui bibi dan paman Rasul yang lalu diterima oleh Rasul. Sedangkan Rasul saw sendiri menikahkan putri-putrinya dengan Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Inilah contoh perjodohan didalam islam yang merupakan bagian tanggung jawab keluarga.
Bobroknya budaya pacaran dari barat telah membuahkan freesex dan pelacuran dikalangan remaja kita. Kita selaku orang tua harus mengupayakan jodoh yang baik untuk anak-anak kita, bukan membiarkan mereka, karena generasi mudalah yang akan menentukan nasib umat yang akan datang. Maka salah satunya adalah dengan jaringan kekerabatan dan perbesanannya dalam lingkup keluarga besar ini.
Hal-hal diatas menjadi dasar pemikiran kami untuk menulis silsilah ini dalam bentuk buku cetakan dan dalam bentuk jaringan internet (blog dan facebook dan jejaring sosial lainnya), yang digagas oleh Bapak Syarifuddin Sahri. Buku ini belumlah sempurna karena itu kami mengharapkan sumbang saran dari segenap keluarga besar sekalian, untuk partisipasinya, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Selanjutnya secara berkala sebaiknya diadakan pertemuan/arisan keluarga besar kita untuk saling mengakrabkan satu sama lainnya ataupun kesempatan berkumpul pada saat adanya acara pernikahan bisa dimanfaatkan untuk memberikan informasi mengenai perkembangan terakhir agar selalu terpantau dan keperluan revisi buku secara berkala.
Demikian buku silsilah keluarga ini kami susun semoga bisa bermanfaat.
Wassalam.
Penyusun :
1. Syarifuddin Sahri, SH., M.BA.
2. Ir. Hartonadi, MM.
3. Alimin Sola, SP.
4. Kurnia Pratama, S.Pd, M.Si.